Kamis, 29 Januari 2015

KARYA TULIS PERTANIAN



KARYA TULIS
PENGARUH PUPUK CAIR LIMBAH SELADA CABUT (Lactuca sativa ) TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG KEDELAI TANPA PUPUK DASAR DI PEKARANGAN RUMAH


 
 

Disusun Oleh :
XI Penyuluh Pertanian
Kelompok 5 (lima)
Anisa Fitri
Indra Aryanto
Irma Wulansari
Miftah Farid
Neneng Riska Restiani



SMK PERETANIAN PEMBANGUNAN NEGERI LEMBANG
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
JL.Tangkuban Parahu KM.3 Kp.Cilumber-Cibogo Kab.Bandung Barat 40791
Telp.022-2789348 Fax.022-2786113 Po.Box 8465 Website: www.smkppnlbg.com
Email:admin@smkppnlbg.com
2014

KARYA TULIS
PENGARUH PUPUK CAIR  LIMBAH SELADA CABUT (Lactuca sativa) TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG KEDELAI TANPA PUPUK DASAR DI PEKARANGAN RUMAH



 
 

Disusun Oleh :
Kelompok 5 (lima )
XI Penyuluh Pertanian



SMK PERETANIAN PEMBANGUNAN NEGERI LEMBANG
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
JL.Tangkuban Parahu KM.3 Kp.Cilumber-Cibogo Kab.Bandung Barat 40791
Telp.022-2789348 Fax.022-2786113 Po.Box 8465 Website: www.smkppnlbg.com
Email:admin@smkppnlbg.com
2014




KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Alhamdulillah puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Karya Tulis mengenai “Pengaruh Pupuk Cair limbah Selada Cabut(Lactuca Sativa) Terhadap Pertumbuhan Kacang Kedelai Tanpa Pupuk Dasar Di Pekarangan Rumah”.
Selama penyusunan karya tulis ini penyusun mendapat bimbingan, sumbang pikiran, dan dukungan baik moril maupun materil dari berbagai pihak oleh karena itu pada kesempatan ini penyusun juga menyampaikan banyak  terima kasih setulus-tulusnya kepada :
1.      Dra. Hj. Siti Sadiah Yuningsih, M.M.Pd., Kepala SMK PP Negeri Lembang;
2.      Fani Yulianto, SP., Selaku wali kelas XI penyuluh Pertanian;
3.      Ayah, Ibu dan semua keluarga tercinta yang telah memberi dukungan moril dan spiritual dalam menyusun Karya Inovasi ini;
4.      Dan Rekan - rekan yang terus semangat bekerja sama demi kelancaran kegiatan ini.
Namun dalam penyusunan Karya tulis ini dirasakan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik konstruktif sangatlah diharapkan.
Akhirnya, semoga amal baik yang telah diberikan kepada penyusun selama menyusun dan menyelesaikan Karya tulis ini diterima dan dibalas oleh Allah SWT, dengan balasan yang lebih baik.







Bandung Barat, mei 2014



Penyusun                  





DAFTAR TABEL

NO
JUDUL
HALAMAN
1
Kandungan gizi selada
8
2
Pertumbuhan dengan dosis 5ml
9
3
Pertumbuhan dengan dosis 10ml
14
4
Pertumbuhan dengan dosis 15ml
14
5
Pertumbuhan dengan dosis 20ml
Lampiran




















ABSTRAK

            Kebijakan pemerintah tentang program supra insus beberapa tahun yang lalu, sudah terlihat dampak negatifnya sekarang. Target yang harus dicapai dalam program supra insus adalah tanaman berproduksi tinggi dalam waktu yang relative singkat, dengan masukan berteknologi tinggi seperti pemupukan berat dengan menggunakan pupuk kimia, pengendalian hama penyakit dengan pestisida dan gulma dengan herbisida. Dampak negatif yang ditimbulkan adalah menurunnya kesuburan tanah, kerusakan lingkungan, menganggu kesehatan manusia akibat terakumulasinya logam berat dalam tanaman dan menyebabkan harga pupuk dan pestisida kimia semakin mahal.
            Salah satu usaha menjaga atau meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi atau menghilangkan dampak negatif tersebut adalah dengan menggali kembali sumber daya alamiah dan menerapkan budidaya (pertanian) organik dengan cara meningkatkan kandungan bahan organik tanah.
pada bulan Januari sampai bulan Februari tahun 2014.Penulis melaksanakan penelitian uji coba di Kp.nyalindund Desa Cikole  Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Menegenai percobaan penanganan limbah pertanian yaitu selada yang di jadikan pupuk cair organik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk cair organik darii limbah selada mempengaruhi pertumbuhan kacang kedelai dan pertumbuhannya sama dengan kacang kedelai tanpa pupuk cair selada , dan dapat disimpulkan cukup dengan 5ml/tanaman sudah mempengaruhi percepatan pertumbuhannya.



BAB I
PENDAHULUAN

Kebijakan pemerintah untuk menerapkan paket pertanian modern beberapa tahun yang lalu, sudah terlihat dampak negatifnya. Target yang harus dicapai adalah tanaman beproduksi tinggi dalam waktu yang relative singkat sehingga diperlukan masukan berteknologi tinggi seperti pemupukan berat dengan menggunakan pupuk kimia, pengendalian hama penyakit dengan obat-obatan kimia dan pemberantasan gulma dengan herbisida. Hal tersebut menyebabkan ketergantungan petani pada masukan pupuk kimia dan obat-obatan kimia yang terus-menerus diberikan pada lahan pertaniannya sehingga berakibat menurunnya kesuburan tanah, kerusakan lingkungan, dan akibat lebih lanjut produktifitas tanah menurun. 
Di lain pihak hasil tanaman tidak menunjukkan adanya kecenderungan meningkat, walaupun sudah digunakan varietas unggul yang memerlukan pemeliharaan dan pengelolaan hara secara intensif melalui bermacam-macam paket teknologi. Dampak negative lainnya yang ditimbulkan adalah melalui residu pupuk kimia dan pestisida yang dapat mencemari air dan tanah, sehingga mengganggu kesehatan manusia akibat terakumulasinya logam berat dalam tanaman serta menyebabkan harga pupuk dan pestisida kimia semakin mahal.
Pertanian merupakan salah satu kegiatan mendasar bagi manusia, karena semua orang perlu makan setiap hari. Nilai-nilai sejarah, budaya, dan komunitas menyatu dalam pertanian. Dalam pertanian dengan pengertian luas, termasuk bagaimana manusia memelihara tanah, air, tanaman, dan hewan untuk menghasilkan, mempersiapkan, dan menyalurkan pangan dan produk lainnya. Prinsip-prinsip tersebut menyangkut bagaimana manusia berhubungan dengan lingkungan hidup, berhubungan satu sama lain, dan menentukan warisan untuk generasi di masa yang akan datang.

1.1.Latar Belakang
Karena kebutuhan pupuk yang semakin banyak dan beragam, diperlukan inovasi terbaru untuk meminimalisir biaya petani. Dan Siapa yang tak kenal tanaman selada, kandungan yang terdapat didalamnya sangat bermanfaat bagi kita. Mulai dari ujung akar sampai dengan daun pun dapat dianfaatkan. Selada  juga merupakan bahan organic yang mengandung unsur kimia seperti magnesium, fosfor ,karbohidrat, air, vitamin C, kalium, , kalsium, vitamin A, lemak, protein, beragam vitamin B kompleks di antaranya vitamin B1  minyak nabati, serat. Oleh karenanya tanaman selada dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organic. Pembuatan pupuk organik ini dapat dimanfaatkan sebagai pupuk padat ataupun cair.

1.2.Rumusan Masalah
Apakah pupuk cair seladah cabut yang diaplikasikan, bekerja dengan baik untuk pertumbuhan  tanaman kedelai?


1.3.Uraian Gagasan
salah satu usaha menjaga atau meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi atau menghilangkan dampak negatif tersebut adalah dengan menggali kembali sumber daya alamiah dan menerapkan budidaya pertanian organik dengan cara meningkatkan kandungan bahan organik tanah. Pengembalian  sisa pertanaman, penggunaan pupuk hijau, pupuk kandang, kompos, dan pupuk organik lainnya dengan memanfaatkan bawang putih dan terasi sebagai aktivator bakteri yang diharapkan mampu meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi pencemaran air tanah sehingga hasil tanaman dapat ditingkatkan dan aman serta menyehatkan manusia yang mengkonsumsi.
1.4.Tujuan Dan Manfaat Penelitian
·         Untuk mempercepat pertumbuhan tanaman kedelai,
·         Untuk menghemat biaya pembelian pupuk,
·         Menambah pengetahuan dan keterampilan dibidang pertanian,
·         Untuk mencoba membuat pupuk organik cair, sebagai bahan alternatif  untuk memperbaiki kandungan unsur hara dan kesuburan tanah agar dapat meningkatkan produktifitas tanaman tanpa merusak dan mengekploitasi lingkungan dan siklus ekologi tanah.
·         Memenuhi tugas mata pelajaran Teknik Produksi Tanaman Hortikulrtura

1.5.Hipotesa
Kandungan Fosfor dalam Pupuk cair limbah tanaman selada cabut yaitu 94.80 mg/100gr dan karbohidrat 25 mg/100gr berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang kedelai.
         BAB II
METODOLOGI
2.1.Tempat dan waktu
Percobaan dan Penelitian dilaksanakan di Kp. Nyalindung Desa Cikole-Lembang dengan ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut dan suhu antara 18o-23oC. Percobaan dimulai pada 26 januari 2014 sampai dengan 28 Februari 2014.

2.2.Alat dan bahan
·         Alat
- Ember 1
- Pisau 1
- Cobek 1
- Jerigen berpenutup 1
- Alat pengaduk dari kayu 1

·         Bahan
- Selada cabut 2 kg
- Bawang putih 5 siung
- Terasi 1 bungkus
- Kotoran sapi ½ kg
- Air 4 liter

2.3.Landasan teori
2.3.1 Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel pada suatu organisme. Pertumbuhan memiliki sifat tidak dapat kembali atau irreversible. Sedangkan perkembangan merupakan proses untuk mencapai  kematangan fungsi suatu organisme. Walaupun berbeda dari segi pengertian, namun kedua proses ini berjalan secara simultan atau pada waktu yang bersamaan dan saling terkait. Adapun perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif dan kualitatif. Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif karena mudah diamati, yaitu tejadi perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya, perkembangan hanya dapat dinyatakan secara kualitatif karena terjadi perubahan fungsional dalam tubuh suatu organisme sehingga tidak dapat diamati. Secara umum, pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali degan stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi. Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.               




    2.3.2. Selada cabut
Selada cabut ( Lactuca sativa) merupakan sayuran semusim dengan klasifikasi tanaman sebagai berikut :
 taksonomi
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Spermatophyta
Sub divisi        : Angiospermae
Kelas               : Dycotiledonae
Famili              : Compositae
Spesies : Lactuca sativa

            Selada merupakan tanaman yang mudah untuk dibudidayakan, dan tanaman selada banyak digandrungi oleh masyarakat, karena rasanya yang enak dan juga kandungan gizinya yang banyak terutama Fosfor dan air. Tanaman selada biasanya lebih enak dimakan mentah. Berikut merupakan kandungan gizi pada 100 gr selada:
Kandungan gizi
Kalori
15.00 kkal
Protein
1,20 gr
Lemak
0,20 gr
Karbohidrat
2,90 gr
Kalsium
22,00 mg
Fosfor
25,00 mg
Zat besi
0,50 mg
Vit. A
540,00 S.I
Vit.B1
0.04 mg
Vit.C
8,00 mg
Air
94,80 mg


    2.3.3. Pupuk Cair
            Tanah memerlukan unsur hara untuk kelangsungan hidupnya, makin tinggi hasil yang diperoleh makin banyak unsur hara yang diserap tanaman. Unsur hara yang hilang harus dikembalikan secara rutin agar tanaman tidak menurun akibat berkurangnya unsur hara di dalam tanah.  Untuk memperbaiki unsur hara tanah yang digunakan untuk penanaman merupakan salah satu usaha memperbaiki dan meningkatkan kesuburan tanah. Maka penulis mencoba untuk memperbaiki unsur hara dan kesuburan tanah dengan melakukan percobaan pembuatan pupuk organik cair yang berasal dari campuran antara daun selada cabut dan kotoran sapi. Seperti yang kita ketahui pupuk cair mempunyai manfaat Meningkatkan hasil produksi tanaman 40 % sampai dengan 100 %, Mengurangi gugur bunga dan bua  Menguatkan jaringan akar dan batang,Sebagai katalisator yang dapat mengurangi penggunaan pupuk dasar sampai 50%,Menambah daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit terutama fungi/cendawan,Panen pada tanaman semusim dapat dipercepat.
            Pupuk organic cair adalah laruran dari pembusukan bahan-bahan organic yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang kandungan unsure haranya lebih dari satu unsure. Kelebihan dari pupuk organic ini adalah dapat secara cepat mengatasi defesiensi hara, tidak masalah dalam pencucian hara, dan mampu menyediakan hara secara cepat. Dibandingkan dengan pupuk cair anorganik, pupuk organic cair umumnya tidak merusak tanah dan tanaman walaupun digunakan sesering mungkin. Selain itu, pupuk ini juga memiliki bahan pengikat, sehingga larutan pupuk yamg diberikan ke permukaan tanah bisa langsung digunakan oleh tanaman. Dengan menggunakan pupuk organik cair dapat mengatasi masalah lingkungan dan membantu menjawab kelangkaan dan mahalnya harga pupuk anorganik saat ini.

2.3.4. Metode Penelitian
Metode penelitian ini, dilakukan dengan cara observasi langsung. Penelitian dilakukan selama tiga minggu dengan menanam biji kacang kedelai pada polybag yang telah dilubangi dengan agar air dapat diserap dengan baik dan tidak tersumbat.
            Biji kacang kedelai yang telah ditanam pada 20 buah polybag tersebut disiram pada pagi dan sore hari setiap harinya.            Intensitas cahaya yang diterima tanaman tersebut sama karena disimpan di tempat terbuka dan berdekatan. Volume pupuk cair yang digunakan untuk menyiram keempat tanaman berbeda dosis.

2.4 Prosedur kerja
1.        Menyiapkan alat-alat yang akan digunakan, yaitu ember, tutup ember, jerigen,  dan kayu pengaduk.
2.        Menyiapkan bahan, yaitu kotoran sapi, daun seladah, air, terasi, bawang putih.
3.        Masukkan selada yang telah dicacah kedalam jerigen
4.        Tambahkan terasi dan bawang putih yang telah dihaluskan
5.        Tambahkan kotoran sapi
6.        Masukkan air sebayak 4 liter, aduk perlahan agar semua bahan tercampur dengan rata.
7.        Aduk setiap 2-3 hari sekali agar proses pengurangan lebih sempurna
8.        diamkan minimal selama 2 minggu didalam ember yang ditutup rapat agar tidak terkontaminasi dengan udara luar.

 
BAB III
PEMBAHASAN
3.1  Hasil
Tabel 1.Data tinggi tanaman kacang kedelai dengan tambahan pupuk cair selada dosis 5ml/tanaman
Tanggal
 Tinggi Tanaman (cm)
keteranagan
1
2
3
4
5
5-Apr-2014
13,5
14,5
10
13
16,5
daun kurang cerah dan lebat

Penyiraman pupuk
7-Apr-2014
16
15
13,2
17
18
daun kurang cerah dan lebat

Penyiraman pupuk
9-Apr-2014
19
19
17,2
20
23
daun kurang cerah dan lebat

Penyiraman pupuk
11-Apr-2014
21
21
18,5
21
25
daun kurang cerah dan lebat
Tabel 2. Data tinggi  tanaman kacang kedelai dengan tambahan pupuk cair selada dosis 10ml/tanaman
Tanggal
 Tinggi Tanaman (cm)
keteranagan
1
2
3
4
5
5-Apr-2014
11,5
8,5
8,5
7
10
daun kurang lebat

Penyiraman pupuk
7-Apr-2014
13
9,5
13
9
11
daun kurang lebat

Penyiraman pupuk
9-Apr-2014
16
13,9
15
12
14
daun kurang lebat

Penyiraman pupuk
11-Apr-2014
17
15
16
13
16
daun kurang lebat
Tabel 3. Data tinggi  tanaman kacang kedelai dengan tambahan pupuk cair selada dosis 15ml/tanaman
Tanggal
 Tinggi Tanaman (cm)
keteranagan
1
2
3
4
5
5-Apr-2014
13,5
13
8,5
5,6
9,5
daun cerah dan lebat

Penyiraman pupuk
7-Apr-2014
16
16
13
6
12
daun cerah dan lebat

Penyiraman pupuk
9-Apr-2014
18
18
15
8
16,5
daun cerah dan lebat

Penyiraman pupuk
11-Apr-2014
19,7
21
16
9
17,5
daun cerah dan lebat

Tabel 4 . Data tingggi tanaman  kacang kedelai dengan tambahan pupuk cair selada dosis 20ml/L
Tanggal
 Tinggi Tanaman (cm)
keteranagan
1
2
3
4
5
5-Apr-2014
9
10
6,5
9
8,5
daun cerah dan lebat

Penyiraman pupuk
7-Apr-2014
16
13
12
11
14
daun cerah dan lebat

Penyiraman pupuk
9-Apr-2014
18
15
16
14
16
daun cerah dan lebat

Penyiraman pupuk
11-Apr-2014
17,5
20
18
18,1
18
daun cerah dan lebat


3.2 Pembahasan
Data di atas di ambil dari hasil pengamatan yang dilakukan dengan sistem acak lengkap,di bagi menjadi 4 kelompok di atur  sesuai ukuran tinggi setelah usia 14HST . Dan  mulai di beri pupuk cair imbah seladah  setelah usia tanamnya 14 hari, dengan pupuk yang sudah di diamkan selama 3minggu. Dan dari hasil di atas dapat disimpulkan  bahwa dengan memberikan 5ml saja sudah dapat membantu pertumbuhan tanaman kacang  kedelai dan meminimalisir biaya produksi tanaman dalam pemenuhan unsur hara yang dibutuhkannya. Hal ini menunjukan bahwa kotoran sapi dan limbah yang dicampur dengan air serta bawang putih dan terasi dapat dijadikan pupuk organik cair.
Prinsip kerja  Pupuk Organik Cair untuk membantu proses pertumbuhan dimulai dari meningkatkan produktivitas tanah secara fisik, kimia, dan biologi.
Fisik
-       Menggemburkan tanah
-       Memperbaiki aerasi dan drainase
-       Meningkatkan pengikatan antar-partikel
-       Mencegah erosi dan longsor
-       Meningkatkan kapasitas mengikat
Kimia
-       Meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK)
-       Meningkatkan ketersediaan unsur hara
-       Meningkatkan proses pelapukan bahan mineral


Biologi
-       Menjadi sumber makanan bagi mikroorganisme tanah seperti fungi, bakteri, serta mikroorganisme menguntungkan lainnya, sehingga perkembangannya menjadi lebih cepat.



















BAB IV
PENUTUP
4.1  Kesimpulan
1.    Tanaman kacang kedelai dengan penggunaan pupuk cair selada dengan dosis 5 ml/L menimbulkan pertumbuhan tinggi yang cepat, namun tidak dengan pertumbuhan daun
2.    Tanaman kacang kedelai dengan penggunaan pupuk cair selada dengan dosis 10ml/L
3.    Tanaman kacang kedelai dengan penggunaan pupuk cair selada dengan dosis 15ml/L
4.    Tanaman kacang kedelai dengan penggunaan pupuk cair selada dengan dosis 20ml/L
5.    Dosis yang terbaik adalah 20ml/tanaman selain membantu pertumbuhan tinggi tanaman tetapi pertumbuhan daun juga.
6.    Rata-rata pertambahan tinggi per harinya adalah 1,3 cm

4.2 Saran
1.      Dalam pembuatan pupuk organik cair sebaiknya ditutup dengan rapat agar pupuk tidak terkontaminasi, dapat lebih cepat menghasilkan Pupuk Organik Cair yang baik dan berkualitas dalam kelengkapan unsur haranya.
2.      Perlu adanya penelitian lebih lanjut




 



0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger
Powered By Blogger

Total Tayangan Halaman

Translate

Entri Populer

Berbagi pengalaman , ilmu dan tips-tips menarik

Cari Blog Ini

Entri Populer