BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tingginya
minat masyarakat untuk mengkonsumsi daging ayam sangat berpengaruh terhadap permintaan daging ayam di pasar.
Sebagai calon peternak yang handal, siswa ditantang untuk menghadapi berbagai
permasalahan dalam pemeliharaan Ayam
Broiler. Dengan dibekali ilmu pengetahuan sekolah sebelumnya para siswa
teliti dalam mengelola dan mengatasi permasalahan
yang timbul dalam usaha agribisnis Ayam Broiler tersebut, baik dalam
pemeliharaan maupun pemasarannya. Namun setiap usaha peternak harus mampu
memenuhi akan kebutuhan konsumen, baik kualitas maupun kuantitasnya.
B. MANFAAT DAN TUJUAN
Tujuan dalam pemeliharaan Ayam Broiler ini adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan
kemampuan siswa dan menerapkan teori yang diperoleh
2. Menambah
pengetahuan dan pengalaman
3. Meningkatkan
nilai gizi masyarakat, dalam usaha peningkatan
protein hewani
4. memenuhi tugas mata pelajaran
Manajemen Agribisnis Peternakan
Ada beberapa keunggulan
daripada Ayam Broiler, yaitu:
1.
Daging ayam relative murah
2.
Daging ayam mempunyai rasa yang dapat diterima semua
golongan masyarakat dan semua umur
3.
Daging ayam
cukup mudah diolah menjadi produk olahan yang bernilai tinggi, mudah disimpan,
dan mudah dikonsumsi
4.
Pertumbuhan
sangat cepat sehingga dapat memenuhi permintaan pasar yang
semakin meningkat
5.
Kotoran
dapat digunakan sebagai pupuk kandang siap pakai, selain itu bulunya juga bisa
dimanfaatkan sebagai hasil kerajinan tangan.
BAB II
PROSES KEGIATAN PRAKTEK
A. WAKTU DAN TEMPAT
PELAKSANAAN
Waktu
pelaksanaan Praktek Managemen agribisnis peternakan ini dilakukan di kelas XI
(sebelas) dari mulai bulan Februari 2014 sampai dengan Bulan Maret
2014.
Tempat
pelaksanaan Praktek Managemen agribisnis peternakan ini di Kandang
Praktek SMK PP Negeri Lembang.
B. Materi
a. Peralatan
NO
|
NAMA ALAT
|
SATUAN
|
SPESIFIKASI
|
JUMLAH
|
1
|
Kandang
|
Unit
|
Ruang
|
1
|
2
|
Tempat pakan
|
Buah
|
Manual
|
4
|
3
|
Tempat minum
|
Buah
|
Manual
|
5
|
4
|
Sikat
|
Buah
|
Ijuk
|
1
|
5
|
Sekop
|
Buah
|
-
|
1
|
6
|
Timbangan
|
Buah
|
Kap 15 Kg
|
1
|
7
|
Cangkul
|
Buah
|
-
|
1
|
8
|
Lampu
|
Buah
|
-
|
4
|
10
|
Ember
|
Buah
|
10 liter
|
1
|
11
|
Bak Plastik
|
Buah
|
Kap 30 liter
|
1
|
12
|
Brooder
|
Unit
|
Seng
|
1
|
b. Bahan
NO
|
NAMA ALAT
|
SATUAN
|
SPESIFIKASI
|
JUMLAH
|
1
|
Doc
|
Ekor
|
Umur
|
100
|
2
|
Pakan
|
Karung
|
Br 1 dan Bp 2
|
6
|
3
|
vitachik
|
Bungkus
|
-
|
2
|
4
|
Sekam
|
Karung
|
Kering
|
4
|
5
|
Kapur tohor
|
Kg
|
Kering
|
2
|
6
|
Vaksin
|
Paket
|
-
|
1
|
7
|
Formalin
|
Botol
|
-
|
1
|
8
|
Sabun
|
Bungkus
|
Colek
|
2
|
C. Pelaksanaan
a.
Persiapan
kandang
Persiapan kandang sebelum Doc datang sangat perlu dilakukan oleh peternak yang
meliputi:
1. Persiapan kandang
dan peralatan.
Berikut ini beberapa langkah yag
harus dikerjakan sebelum anak ayam (Day Old Chick atau DOC) dipelihara:
1. Merapikan dan memisahkan peralatan
sesuai dengan fungsinya. Membersihkan semua kotoran dan barang yang tidak
terpakai di dalam dan disekitar kandang.
2. Mencuci kandang dengan sprayer
tekanan tinggi dimulai dari kandang bagian atas, dinding, dan layar, hingga lantai.
3. Melakukan sterilisasi menggunakan
desinfektan. Proses sterilisasi dilakukan keseluruh bagian kandang dan
lingkungan sekitar kandang. Contoh golongan desinfektan (dosis sesuai dengan
rekomendasi produsen)
a. Formaldehyde, contohnya Formalin
37-40%
b. Iodine, contohnya Biocide
4. Menaburkan atau menyemprotkan kapur
tohor kebagian kandang, lantai dan sekeliling luarnya. Dosis kapur tohor yang
dipakai 0,2-0,5 Kg/. Jika penyemprotan dilakukan
menggunakan sprayer, kapur harus diaduk terus hingga halus.
5. Membiarkan kandang selama 2-3 hari
hingga bagian dalam kandang dan sekitarnya kering. Selama tenggang waktu
tersebut, sebaiknya tidak ada orang yang keluar masuk kandang. Penyemprotan
denga desinfektan dilakukan lagi 1-2 hari sebelum DOC datang dengan jenis
desinfektan yang berbeda dari sebelumnya. Penyemprotan desinfektan ini bisa
dicampur dengan insektisida jika
dikandang banyak kutu dan serangga.
6. Menaburkan sekam dengan ketebalan 10
cm. Sebelum dipakai, sekam harus difumigasi menggunakan Formalin dan PK dengan
perbandingan 2:1 (40 ml Formalin: 2 gr PK untuk ruangan 2,8 ).
2. Persiapan sebelum Doc datang
1. Memasang
brodingring
2. Pemasangan
tirai
3. Mengisi
sekam/serbuk di lantai
4. Memasang
tempat pakan dan minum
5. Menyiapkan
air yang sudah dicampur dengan vitachik
, mengurangi stress selama perjalanan
6. Menyalakan
pemanas sebelum Doc tiba
3.
Vaksinasi
Vaksinasi yaitu program pencegahan penyakit.
Vaksin yang digunakan adalah IB (Infeksi Bronchitis). IB dilakukan dengan
cara tetes mata, pencampuran, dan pengocokan. Adapun proses vaksinasi tersebut
yaitu:
1.
Campurkan satu botol vaksin ke dalam botol yang berisi cairan pelarut atau
air
2.
Kocokkan campuran tersebut sampai campuran tersebut homogen
3.
Vaksin siap pakai
4.
Beri satu tetes vaksin untuk satu ekor anak ayam (Doc)
D. Pemeliharaan
a.
Proses
pemeliharaan (Pemberian
air minum dan pakan)
dilakukan dengan sistem piket rutin :
1.
Pagi hari
2.
Siang hari
3.
Sore hari
b. Pemberian Ransum dan air minum
Ransum
yaitu campuran dari berbagai bahan pakan yang diberikan selama 24 jam. Bahan
pakan yang biasa digunakan untuk ransum ayam broiler yaitu Ransum Br1 Dan Br2
serta pemberian air minum yang dicampur dengan vitamin secara adlibitum.
Penyusunan
ansum ayam broiler, didasarkan pada kandungan energi dan protein. Untuk ayam
broiler, pada umur 0-3 minggu, ransum yang digunakan harus mengandung protein
23% dan energi metabolis 3.200 kkal/kg (NRC/2984).
Air minum
harus selalu tersedia setiap saat untuk broiler dengan kualitas air minum yang
baik dan bebas dari Salmonella, E.Colli
dan bakteria patogen lainnya. Kekurangan persediaan air minum, baik dalam
jumlah, penyebaran serta jumlah tempat minum dan konsumsinya dapat mempengaruhi
proses pertumbuhan
Pada saat
ayam datang, berikan larutan gula 1% paling lama 2 – 3 jam pertama serta
berikan antibiotik pada hari ke-1 hingga ke-3 disaat pagi hari (paling lama 5 –
6 jam) dan berikan vitamin pada saat sore hari.
c.
Pencegahan Penyakit
Untuk
menghasilkan ayam broiler yang sehat, selain memperhatikan kebersihan
lingkungan juga perlu melakukan vaksinasi maupun pemberian obat-obatan dan
vitamin. Vaksinasi dilakukan untuk mencegah penyakit unggas menular yang tidak
bisa diobati misalnya ND/tetelo, dan gumboro. Jenis vaksin ND ini banyak
tersedia di poultry shop dengan merk dagang dan cara penggunaan yang berbeda.
Contoh vaksin gumboro yaitu Medivac Gumboro-A, yang diberikan sekitar 12 hari.
Pemberian jenis vaksin yang berbeda tidak dilakukan pada waktu yang bersamaan
karena dikhawatirkan ayam tidak tahan.
Dosis
pemakaian dan petunjuk penggunaannya biasanya tercantum dalam kemasan vaksin
yang akan digunakan. Vaksinasi sebaiknya dilakukan pada sore hari agar ayam
lebih mudah ditangkap (bila vaksin melalui suntikan ). Di samping itu, vaksin
tidak akan terkena sinar matahari yang dapat mematikan vaksin. Jika vaksin
diberikan melalui air minum, maka ayam harus dipuasakan dulu sekitar 2-3 jam
sebelummya supaya air minum yang telah diberi larutan vaksin cepat habis,
sehingga vaksin tidak mati atau terbuang.
Program
pencegahan penyakit atau penggunaan obat-obatan/ vitamin, untuk tiap peternak
berbeda-beda tergantung kepada jenis penyakit yang sering timbul di peternakan
tersebut. Serangan penyakit ini dapat meningkatkan angka kematian. Angka
kematian sekitar 5% dari mulai pemeliharaan DOC sampai dipasarkan, masih
dianggap cukup berhasil.
E.ANALISA USAHA
Materi
|
Spesifikasi
|
Keterangan
|
Luas kandang
|
15m2
|
5m x 3m
|
Jumlah DOC
|
100 ekor
|
Umur 1 hari
|
DOC Hidup
|
96 ekor
|
90%
|
DOC Mati
|
4 ekor
|
4%
|
Analisa
Agribisnis
1.
Pengeluaran
a. Biaya tetap (FIX COST)
Sewa
kandang : Rp.
0 (milik sendiri)
Sewa peralatan
: Rp. 0 (milik sendiri)
Tenaga kerja
: 1Pa x 1/6 x 1 x 28 x 20.000 = Rp.93.333,-
b. Biaya tidak
tetap (VARIABEL COST)
Materi
|
Satuan
|
Harga
|
Jumlah
|
DOC
|
100 ekor
|
Rp.5.000
|
Rp.500.000
|
Pakan Br 1
|
4 Karung
|
Rp.320.000
|
Rp.1.280.000
|
Pakan Br 2
|
2 Karung
|
Rp.305.000
|
Rp.610.000
|
Vaksin
|
1 Paket
|
Rp.25.000
|
Rp.25.000
|
Vitachik
|
2 bks
|
Rp.25.000
|
Rp.50.000
|
Sekam
|
4 karung
|
Rp.10.000
|
Rp.40.000
|
Kapur Tohor
|
2 kg
|
Rp.5.000
|
Rp.10.000
|
Formalin
|
1 btl
|
Rp.5.000
|
Rp.5.000
|
Sabun
|
2 bks
|
Rp.5.000
|
Rp.10.000
|
Jumlah biaya sarana
|
Rp.2.530.000
|
c.
Bunga Modal Input Variabel
·
SB :12%
·
PRODUKSI :1 BULAN
·
INV0 : Rp.555.000,-
·
INV1 : Rp.2.530.000,-
d.
Total Input Variabel
= Biaya sarana + BM
= Rp.2.545.430,-
e.
Input Total
= Varibel + Fix
= Rp.2.638.763,-
2.
Pendapatan
Penjualan ayam = 96 x Rp. 20.000 x 1,27 kg = Rp. 2.438.400.-
3.
Keuntungan
Keuntungan = Pendapatan –
Pengeluaran
= Rp. 2.438.400 – Rp.2.638.763,-
= Rp. -200.363
R/c
Ratio
= Total Pendapatan
= Rp. 2.438.400 = 0,9
Total
Pengeluaran
Rp.2.638.763
FCR
= Pakan yang dihabiskan
= 300kg
= 2.46
Jumlah
berat badan ayam 121.92
Bobot jual ayam rata-rata = Bobot
seluruh ayam dijual = 121.92 = 1,27 Kg
Jumlah ayam
dijual
96
BEP (Break Even Point) = Biaya
Pengeluaran = 2.638.763 = 21.643,-
Berat
total
ayam
121.92
BAB III
MASALAH
Keterlaksanaan (faktor pendukung dan faktor penghambat)
A. Faktor Penghambat
1. Terhambatnya pemasaran
2. Tidak sesuainya
tempat pakan dan minum sesuai umur ayam
3. Jadwal piket yang kurang berjalan
dengan baik
4. Kurangnya
pemanas, sehingga suhu di dalam kandang tidak terpenuhi
B. Faktor Pendukung
1.
Bisa melatih
siswa untuk lebih bertanggung jawab
2.
Jauh dari rumah penduduk
3.
Saat pemanenan mudah
C. Manfaat yang Dirasakan
1. Meningkatkan nilai gizi masyarakat
2. Mengurangi aktivitas
negatif siswa
3. Menambah
ilmu pengetahuan di lapangan
BAB IV
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan
1.
Sebelum melakukan usaha peternakan Ayam Broiler sebaiknya peternak harus
melakukan persiapan yang matang
2.
Untuk mengatasi naik turunnya harga, peternak harus memiliki kepandaian dan
kejelian untuk memantau situasi pasar
3.
Mengidentifikasi penyakit sangat perlu dilakukan agar mempermudah dalam
pengobatan
4.
Perubahan suhu yang tidak menentu sangat mempengaruhi ayam
B. Saran
Untuk mencapai keberhasilan
dalam pemeliharaan Ayam Broiler, sebaiknya peternak lebih memperhatikan faktor
manajemen areal peternak agar terhindar dari penyakit.
Penulis juga menyarankan bahwa
pelaksanaan praktek harus diimbangi dengan ilmu
pengetahuan yang ada dan teknik manajemen pemeliharaan Ayam Broiler
0 komentar:
Posting Komentar