Kamis, 05 Februari 2015

cara membuat peta kebun



Gambar Kebun
Gambar kebun adalah peta yang menggambarkan kegiatan petani , dimulai dari pengolahan samapai panen. Selain itu gambar kebun juga menjelaskan tentang kegiatan petani dalam penanaman berbagai jenis tanaman dalam satu wilayah kebun yang dimilikinya.
D.    Tujuan :
a.    Mendapatkan gambaran yang lebih rinci mengenai keadaan lahan dan pengolahannya;
b.    Mendapatkan gambaran kebun atau lahan setiap petani di suatu wilayah sebagai acuan dalam perbandingan;
c.    Mengetahui aspek-aspek pengolahan lahan yang berbeda satu sama lain;
d.   Dengan ciri : mengkaji kebun atau lahan pertanian tertentu.
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan Penyusun untuk mendapatkan Gambar Kebun , yaitu :
a)      Data profil desa
b)      Alat Gambar
c)      Laptop
d)     Form Pertanyaan dengan Tokoh masyarakat atau petani yang berkaitan
e)      Kertas HVS dan Balpoint



C. Langkah Kerja
Langkah kerja yang dilaksanakan penyusun, adalah sebagai berikut :
a)      Melakukan wawancara dengan kepala desa atau sumber informasi lainnya menggunakan form pengumpulan data sebagai acuan;
b)      Untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap, dilakukan wawancara  semi terstruktur dengan salah satu tokoh masyarakat;
c)      Wawancara kepada setiap ketua serta anggota kelompok tani;
d)     Menelusuri dan menggambarkan Kebun salasatu Ketua kelompok tani yaitu Poktan Menteng Jaya bersama Bapak Encu.S. untuk dijadikan contoh kebun yang mewakili kegiatan setiap para petani Desa Curugrendeng saat di kebun atau di ladang.

D.Hasil
            Gambar kebun yang penyusun peroleh merupakan data kebun bapak Encu.S selaku ketua kelompok tani Menteng jaya. Dapat disimpulkan bahwa rata – rata petani desa curugrendeng menanam Padi, Nanas, dan mentimun. Serta manggis, Kelapa, Jengkol, Durian, Aren, Pohon Jati, Pisang dan lain sebagainya dala satu lahan yang dimiliki, sebagai usaha tani tambahan dalam meningkatkan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Nanum sangat disayangkan petani Desa Curugrendeng masih jarang melakukan penanaman palawija serta penerapan pergiliran varietas, yang akibatnya siklus penyebaran hama dan penyakit yang menyerang  terus terjadi. Selain itu juga pola tanam dan sanitasi lahan yang tidak baik menjadi faktor menurunnya kualitas maupun kuantitas hasil panen petani.

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger
Powered By Blogger

Total Tayangan Halaman

Translate

Entri Populer

Berbagi pengalaman , ilmu dan tips-tips menarik

Cari Blog Ini

Entri Populer